Monday, July 28, 2008

Menggunakan Wedding Planner atau Wedding Organizer ?

Banyak kenalan saya yang mempertanyakan apa perbedaan menggunakan wedding organizer dan wedding planner ? Nah, menurut saya ini lah bedanya (tentu saja menurut pendapat pribadi). Wedding Planner : 1. Bertindak selaku advisor kepada pasangan penganten. 2. Memberikan jasa informasi yang terpilih dan terseleksi tentang berbagai supplier pesta resepsi perkawinan yang meliputi : catering, gedung/auditorium, foto + video, juru rias / dukun manten, salon, dekorasi, penyewaaan tenda, kartu undangan, jenis souvenir. 3. Biaya yang dikenakan kepada penganten : jauh lebih murah. Bahkan bisa saja gratis. 4. Amat efektif, jika penganten memiliki panitia internal atau keluarga besar yang mau menyumbangkan tenaganya dalam menciptakan pesta resepsi pernikahan yang bagus. 5. Jika biayanya mungkin saja gratis, darimana wedding planner memperoleh pemasukan ? Tentu saja dari pihak-pihak yang menjadi supplier (catering, dekorator, musik + MC, foto + video)pada resepsi pernikahan. Mereka akan memberikan tip atau komisi kepada wedding planner. Untuk itu secara etika, calon penganten seyogyanya memberitahukan kepada pihak supplier bahwa mereka memperoleh informasi tentang si supplier dari pihak wedding planner. 6. Jika calon penganten memberitahu kepada supplier bahwa suatu wedding planner memberi rekomendasi tentang supplier, maka calon penganten akan memperoleh bantuan support dari pihak wedding planner untuk mengingatkan progress kemajuan supplier dalam mempersiapkan pesta resepsinya. 7. Pasangan penganten akan mengetahui perincian biaya yang harus dibayarkan kepada masing-masing supplier. Wedding Organizer : 1. Bertindak mewakili penganten dalam mengurus segala keperluan yang berkaitan dengan pesta perkawinan. 2. Mengurus semua hal supplier pesta resepsi perkawinan yang meliputi : catering, gedung/auditorium, foto + video, juru rias / dukun manten, salon, dekorasi, penyewaaan tenda, kartu undangan, jenis souvenir. 3. Biaya yang dikenakan kepada penganten : jauh lebih mahal dari wedding planner. 4. Dalam pelaksanaannya, akan efektif jika calon penganten sama sekali tidak mau repot mengurus sendiri pesta perkawinan dan calon penganten tidak punya waktu untuk meng-handle resepsi. Tapi akan tidak efektif jika penganten memiliki keluarga besar atau panitia internal. Artinya, salah satu (panitia internal + keluarga besar atau si wedding organizer) akan mubazir dalam melaksanakan pekerjaannya. 5. Kadang-kadang pihak penganten tidak tahu berapa nilai sebenarnya perincian biaya dari masing-masing supplier, karena ada jasa wedding organizer yang mungkin (tidak selalu) me-mark up. Di jaman serba mahal seperti sekarang, tentunya hal ini cukup menjadi pertimbangan terutama dari segi finansial.